Facebook Twitter Google RSS

Selasa, 29 November 2011

Kuliah Umum Bersama Dr. Ir. Martina Langi, M.Sc

ADMIN    17.26  No comments

Global Warming Sudah Lama Terjadi

Global warming atau pemanasan global sudah lama terjadi. Mungkin sudah terjadi sejak bumi ini ada. Namun, beberapa tahun terakhir ini, pemanasan bumi terjadi dalam skala yang sangat merisaukan. Demikian dijelaskan oleh Dr. Ir. Martina Langi, M.Sc., dalam kuliah umum bertajuk “Isu-isu Nyata Lingkungan Hidup” di Fakultas Teologi UKIT Rabu, 23 November 2011. Hadir dalam kuliah umum tersebut para mahasiswa, Dekan Fakultas Teologi UKIT, para pembantu dekan, para dosen dan pegawai.

Martina Langi, yang juga pakar kehutanan mengatakan, sekarang ini masyarakat dunia memang sedang diperhadapkan dengan persoalan pemanasan global dan perubahan cuaca yang ekstrim. Penyebabnya, adalah polusi dan kerusakan-kerusakan lingkungan hidup, seperti hutan.

“ Kerusakan lingkungan hidup disebabkan antara lain ledakan jumlah penduduk dan eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan. Memanfaatkan alam adalah wajar, tapi mengeksploitasi tanpa usaha-usaha membaharui terbukti telah berdampak pada kerusakan lingkungan hidup,” jelas Martina Langi, yang sehari-sehari sebagai dosen Fakultas Pertanian UNSRAT dan mengajar di Pascasarjana Teologi UKIT itu.

Pemanasan global menjadi semakin mengkuatirkan oleh karena meningkatnya emisi gas karbon. Hutan-hutan sudah banyak yang dibabat. Kawasan hijau diperkotaan semakin sedikit. Akibatnya, gas karbon tidak lagi bisa disaring secara alamiah. Terjadilah polusi udara.

Martina Langi menjelaskan, efek rumah kaca disebabkan karena naiknya konsentrasi gas karbon dioksida (CO2) dan gas-gas lainnya di atmosfer. Kenaikan konsentrasi gas CO2 ini disebabkan oleh polusi udara karena pembuangan CO2 dari mobil-mobil dan pabrik-pabrik. Tingkat pembuangan CO2 sekarang ini sangat tinggi sehingga melampaui kemampuan tumbuhan-tumbuhan dan laut untuk menyerapnya.

Energi yang diserap dipantulkan kembali dalam bentuk radiasi inframerah oleh awan dan permukaan bumi. Namun sebagian besar inframerah yang dipancarkan bumi tertahan oleh awan dan gas CO2 dan gas lainnya, untuk dikembalikan ke permukaan bumi. Dalam keadaan normal, efek rumah kaca diperlukan, dengan adanya efek rumah kaca perbedaan suhu antara siang dan malam di bumi tidak terlalu jauh berbeda.

Selain gas CO2, yang dapat menimbulkan efek rumah kaca adalah belerang dioksida, nitrogen monoksida (NO) dan nitrogen dioksida (NO2) serta beberapa senyawa organik seperti gas metana dan klorofluorokarbon (CFC). Gas-gas tersebut memegang peranan penting dalam meningkatkan efek rumah kaca.

Menurut Martina Langi, manusia dapat berperan untuk mengatasi krisis bumi ini. ”Yaitu, pertama dengan melakukan mitigasi atau pencegahan, misalnya dengan menjaga kebersihan, hutan, sungai, laut dan lingkungan sekitar rumah. Berikut adalah adaptasi, atau berusaha melakukan penyesuaian dengan keadaan lingkungan hidup yang dalam keadaan memprihatinkan,” jelasnya.

Related Posts

0 komentar :

Labels

Recent news

About Us

Fakultas Teologi UKIT (Jln. Raya Tomohon Kakaskasen) Telp. (0431) 351081, Fax (0431) 351585
Contact

Contact

Nama

Email *

Pesan *