Tim Saat menyerahkan bantuan di Posko GMIM Pniel Kairagi |
Bersama-sama dengan tim, Rektor UKIT
Pdt. Dr. Richard A.D. Siwu yang juga membagikan bantuan dari rektorat
UKIT dan Lembaga Amanat Mahasiswa UKIT. Bantuan disalurkan di beberapa
tempat yang mengalami banjir yang sangat parah. Posko-posko yang sempat
dikunjungi dan menerima bantuan dari Fakultas Teologi UKIT, yaitu Posko
GMIM Piniel Kairagi, GMIM Syalom dan GMIM Yarden Dendengan Dalam, GMIM
Maranatha Karame dan GMIM Samaria Pakowa. Bantuan diserahkan langsung
oleh Dekan Pdt. Dr. Karolina Kaunang bersama tim berlangsung dari siang
hari hingga malam.
Bantuan dari Fakultas Teologi UKIT tersebut berasal dari
para dosen, pegawai, mahasiswa dan alumni yang dikumpulkan di kampus.
Para penyumbang memberikan bantuannya secara spontan sebagai bentuk
solidaritas dan keprihatinan atas bencana yang menimpa warga Manado.
Lokasi-lokasi yang dikunjungi memperlihatkan sebuah pemandangan yang
memprihatinkan.
Banjir bandang pada Rabu, 15 Januari
2014 lalu menerjang rumah warga, ada yang dipenuhi dengan lumpur, rusak
parah hingga banyak yang hanyut. Meski bencana banjir terjadi seminggu
yang lalu, namun kondisi pemukiman, yaitu rumah dan perabotan serta
peralatan rumah tangga lainnya, jalan-jalan, halaman rumah masih dalam
kondisi yang sangat memperihatinkan. “Adoh kasiang, torang pe rumah
abis. Samua abis. Kurang baju di badan yang ta sisa. Makase banyak so
datang lia pa torang kong kase akang lei bantuan,” ujar seorang bapak
korban banjir di Dendengan Dalam.
Tim juga berkunjung di rumah Dr. Ivan
R.B. Kaunang (Kel. Kaunang-Mende), dosen Program Pasca Sarjana Teologi
UKIT di Tikala. Sebagian besar di rumah di kompleks itu terendam air dan
lumpur. “Sudah satu minggu kami keluarga yang dibantu oleh
teman-teman, baik dari Warembungan maupun dari Manado sendiri
membersihkan rumah, namun kondisi masih sangat parah. Buku-buku saya
banyak yang rusak, dan juga berkas-berkas pentingnya lainnya,” ujar Ivan
Kaunang bersama istrinya.
Di Kelurahan Karame, tim “Berbagi Kasih”
Fakultas Teologi UKIT menyalurkan bantuan melalui posko yang disiapkan
oleh jemaat GMIM Maranatha. Sama halnya di lokasi banjir lainnya,
kondisi pemukiman di situ juga sangat memprihatinkan. Rumah-rumah masih
dipenuhi dengan lumpur yang dibawa oleh air banjir. Perabotan rumah
rusak parah.
Tim kemudian menuju Posko GMIM Samaria Pakowa. Puluhan rumah yang pas berada di bantaran sungai Yarden rusak parah dan dan bahkan banyak di antaranya yang hanyut terbawa arus sungai. Warga yang rumahnya rusak dan hanyut kemudian mengungsi di gedung gereja GMIM Samaria. Setelah seminggu bencana banjir, masih ada puluhan warga yang bertahan di pengungsian, yang lainnya sudah pindah ke rumah keluarga terdekat. Di tempat pengungsian itu ada puluhan anak-anak dan dua balita
0 komentar :
Posting Komentar